Dana Kelolaan Melesat, Siapa Saja MI yang Cetak Rekor?

Senin, 28 Oktober 2019

Dana Kelolaan Melesat, Siapa Saja MI yang Cetak Rekor?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika dana kelolaan reksa dana industri naik Rp 37,82 triliun hingga Rp 543,21 triliun per akhir September 2019 dari akhir tahun 2018, tercatat beberapa perusahaan manajer investasi (MI) yang mengalami kenaikan nilai aktiva bersih (NAB) atau asset under management (AUM) yang signifikan dibandingkan yang lain.

Kenaikan tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan nilai portofolio investasi di dalam reksa dananya maupun dari pembelian unit baru reksa dana yang mereka kelola.

Dari sisi nilai, kenaikan dana kelolaan reksa dana terbesar dialami oleh PT BNI Asset Management sebesar Rp 6,27 triliun atau melesat 41,01% dari posisi Desember 2018. Posisi setelahnya ditempati PT Sucorinvest Asset Management dengan kenaikan sebesar Rp 4,17 triliun dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebesar Rp 3,87 triliun.

Selanjutnya adalah PT Bahana TCW Investment Management dengan kenaikan Rp 3,06 triliun, PT Samuel Aset Manajemen Rp 2,55 triliun, PT Insight Investment Management Rp 2,45 triliun, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Rp 2,44 triliun, dan PT Minna Padi Aset Manajemen Rp 2,31 triliun.

Yang menarik, PT Minna Padi Aset Manajemen yang masuk daftar kenaikan dana kelolaan reksa dana tertinggi justru terkena suspensi penjualan reksa dana bulan lalu karena dugaan menjanjikan return pasti kepada calon nasabahnya.

Dari sisi lain, peningkatan secara persentase terbesar terjadi pada PT Ayers Asia Asset Management 645,95% menjadi Rp 244,09 miliar, PT Kiwoom Investment Management Indonesia 323,7% menjadi Rp 471,34 miliar, dan PT Indosurya Asset Management 182,81% menjadi Rp 29,18 miliar.

Dua perusahaan lain adalah PT Phillip Asset Management 180,4% menjadi Rp 410,41 miliar dan PT Semesta Aset Manajemen 97,29% menjadi Rp 54,44 miliar.

Namun, sebagian besar peningkatan dari sisi persentase tersebut dapat terjadi pada manajer investasi dengan angka dana kelolaan yang memiliki basis penghitungan dasar yang tidak besar.

Link. https://www.cnbcindonesia.com/investment/20191028175908-21-110774/dana-kelolaan-melesat-siapa-saja-mi-yang-cetak-rekor