Suku Bunga Jangka Panjang Diprediksi Turun, Reksa Dana Pendapatan Tetap Semakin Dilirik

Jumat, 15 Maret 2024

Suku Bunga Jangka Panjang Diprediksi Turun,  Reksa Dana Pendapatan Tetap Semakin Dilirik

Sinyal akan berakhirnya trend suku bunga tinggi memberikan sentiman positif bagi perekonomian global yang tengah lesu sepanjang dua tahun terakhir. Sentimen positif ditandai dengan naiknya yield surat utang yang memicu aksi beli di setiap penerbitan SBN dan ORI serta instrumen investasi turunannya, salah satunya produk Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah yang diluncurkan oleh BNI Asset Management (BNI-AM) yaitu  Reksa Dana BNI-AM Ardhani Pendapatan Tetap Syariah. Reksa dana dengan kinerja setahun terakhir sebesar 6,11% ini mengalami berkah pertumbuhan AUM sebesar 147% YOY dalam satu tahun terakhir (Feb 2023 – Feb 2024) yang membuat Reksa Dana ini semakin di lirik para investor.

Reksa Dana BNI-AM Ardhani Pendapatan Tetap Syariah adalah reksa dana dengan komposisi portofolio investasi minimum 80% dan maksimum 100% pada efek berpendapatan tetap syariah yang diterbitkan oleh pemerintah dan/atau korporasi.

Underlying Reksa Dana BNI-AM Ardhani Pendapatan Tetap Syariah yang merupakan sukuk pemerintah dengan tenor panjang sangat sesuai dengan kondisi suku bunga yang diekspektasikan akan turun di tahun ini.

Reksa Dana BNI-AM Ardhani Pendapatan Tetap Syariah ini dapat menjadi solusi investasi reksa dana bagi investor yang mempunyai preferensi investasi berbasis syariah dengan tujuan investasi jangka panjang. Dengan berkembangnya teknologi digital maka reksa dana ini dapat dibeli dengan harga pembelian hanya sebesar Rp10 ribu saja  di beberapa agen penjual reksa dana berbasis fintech seperti Bibit, Sayakaya, Ajaib, Pluang, dan Cermati serta  agen penjual reksa dana sekuritas seperti : BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Mega Capital Sekuritas, MNC Sekuritas, Trust Sekuritas dan Indo Premiere IPOT Fund.

”Total dana kelolaan Reksa Dana BNI-AM Ardhani Pendapatan Tetap Syariah sepanjang 1 tahun terakhir (31 Desember 2023 hingga 28 Februari 2024) mencapai Rp 518 miliar atau tumbuh sebesar 147% dibanding akhir Februari 2023 yang lalu. pencapaian ini merupakan prestasi tersendiri di tengah lesunya pasar reksa dana di awal tahun 2024 ini, demikian disampaikan oleh Putut Endro Andanawarih selaku Direktur Investasi BNI Asset Management.

“Sebagai manajer investasi yang terpercaya, BNI AM juga memiliki dewan pengawas syariah untuk mengawasi dan memastikan pemenuhan prinsip syariah terhadap pedoman operasional dan produk syariah yang diterbitkan oleh BNI AM.” Demikian ditambahkan oleh Putut Endro Andanawarih.  

Dengan keanekaragaman produk reksa dana, kemudahan transaksi,  dan semakin banyaknya agen penjual / APERD yang menjalin kerja sama dengan BNI AM, diharapkan akan semakin membantu investor untuk mendapatkan solusi investasi dari diversifikasi produk-produk BNI AM.