Dari Bank Sampai Teknologi, Ini Saham Favorit Fund Manager

Minggu, 05 September 2021

Dari Bank Sampai Teknologi, Ini Saham Favorit Fund Manager

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 yang mencapai 7,07% menjadi salah satu penggerak positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melesat pada penutupan perdagangan. Kondisi ini diperkirakan masih bisa bertahan terutama setelah terlihat adanya penurunan kasus Covid-19 dan sentimen investor asing yang kini lebih positif.

Head of Investment & Research PT BNI Asset Management Yekti Dewanti mengatakan sentimen pasar kini telah lebih positif khususnya investor asing terhadap pasar modal Indonesia, terutama kasus Covid-19 yang mulai menurun. Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 pun menjadi katalis positif meski belanja pemerintah masih menjadi penopang pertumbuhan, sementara konsumsi daya beli masyarakat masih lemah. Dia menyebutkan beberapa sektor yang prospektif seperti transportasi, perbankan, kesehatan, dan pertambangan.

"Sektor yang berkontribusi pada kenaikan seperti transportasi, warehouse sampai naik 25%, hotel, restoran, dan kafe (horeka), serta industri dasar juga naik. Kenaikan ini sangat sesuai dengan dengan kondisi rilis laporan pertumbuhan ekonomi," kata Yekti, Kamis (6/8/2021).


Yekti mengatakan di tengah pandemi ini segmen kesehatan juga masih prospektif, yang tercermin dari kenaikan laba PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Sementara sektor telco yang dilirik selama masa pandemi Covid-19 juga malah bergerak stagnan.Perbankan juga masih menjadi sektor yang prospektif terutama bank-bank besar yang mencatatkan peningkatan Net interest margin (NIM), penurunan cost of fund, dan juga perbaikan dari sisi pendapatan. Beberapa yang bisa dilirik menurutnya seperti BBNI, BMRI, BBCA, BBRI, dan juga BBTN.

"Kalau dari sisi kesehatan kami akan lihat lagi di kuartal 3 dan 4 seperti apa, karena kasus turun, dan vaksin juga terus bertambah. Ini akan membuat terjadinya normalize growth emiten di sektor kesehatan. Pertambangan juga positif karena secara volume mengalami kenaikan, baik itu batu bara, atau perkebunan CPO," kata dia.

Dia menambahkan untuk saham-saham perusahaan berkapitalisasi besar masih mengalami koreksi secara year to date (ytd), sementara saham dengan kapitalisasi kecil dan medium mengalami kenaikan yang signifikan. Fund Manager pun menurutnya selalu memperhatikan potensinya dari sisi fundamental.

"Kalau big cap meski sudah terkoreksi cukup banyak kami melihat ada faktor value, big cap ini memiliki fundamental bisnis yang cukup kuat dengan punya market share yang cukup dominan dan memiliki daya tahan kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan. Dengan valuasi harga yang sudah cukup tertekan kita melihat saham-saham big cap masih layak dijadikan porto folio utama di Reksa Dana kami," jelas Yekti.

Sementara untuk saham kapitalisasi menengah dan kecil juga menjadi perhatian Manajer Investasi terutama yang bergerak di sektor teknologi. Saham-saham ini memiliki satu struktur yang meningkat saat pandemi mobilisasi karena mobilisasi terbatas, dan kegiatan dilakukan secara virtual.

"Ini membuat structure saham tema digital memiliki porsi pertumbuhan yang tidak bisa diabaikan. Saham dengan tema digital memiliki potensi growth yang ke depannya sangat menarik dan menjadi booster dalam portofolio," ujarnya.

Link. https://www.cnbcindonesia.com/investment/20210806110242-21-266592/dari-bank-sampai-teknologi-ini-saham-favorit-fund-manager